Klasifikasi Waru dan Manfaatnya

Advertisement
Klasifikasi Waru dan Manfaatnya
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Hibiscus
Spesies: H. tiliaceus

Waru atau baru (Hibiscus tiliaceus, suku kapas-kapasan atau Malvaceae), juga dikenal sebagai waru laut, dan dadap laut (Pontianak)telah lama dikenal sebagai pohon peneduh tepi jalan atau tepi sungai dan pematang serta pantai. Walaupun tajuknya tidak terlalu rimbun, waru disukai karena akarnya tidak dalam sehingga tidak merusak jalan dan bangunan di sekitarnya. Waru dapat diperbanyak dengan distek. Namun, aslinya tumbuhan ini diperbanyak dengan biji. Memakai stek untuk perkembanganbiakan waru agak sulit, karena tunas akan mudah sekali terpotong.

Waru masih semarga dengan kembang sepatu.Tumbuhan ini asli dari daerah tropika di Pasifik barat namun sekarang tersebar luas di seluruh wilayah Pasifik dan dikenal dengan berbagai nama: hau (bahasa Hawaii), purau (bahasa Tahiti), beach Hibiscus, Tewalpin, Sea Hibiscus, atau Coastal Cottonwood dalam bahasa Inggris.
Di Indonesia tumbuhan ini memiliki banyak nama seperti: baru (Gayo, Belitung, Md., Mak., Sumba, Hal.); baru dowongi (Ternate, Tidore); waru (Sd., Jw., Bal., Bug., Flores); haru, halu, faru, fanu (aneka bahasa di Maluku); dan lain-lain

Manfaat Waru Untuk Kesehatan 

1. Pengobatan TB Paru

Potong-potong 1 genggam daun waru segar, lalu dicuci seperlunya.
Tambahkan 3 gelas air.
Rebus sampai airnya tersisa 3/4.
Setelah dingin, disaring dan tambahkan air gula secukupnya.
Diminum 3 kali sehari masing-masing 3/4 gelas.

2. Pengobatan Batuk

Cuci 10 lembar daun waru segar.
Potong-potong seperlunya.
Tambahkan 3 gelas air minum bersih.
Rebus hingga air tersisa 3/4 bagian.
Saring dan dan tambahkan madu.
Diminum 3 kali sehari masing-masing 1/3 bagian.

3. Pengobatan Batuk

Cuci 10 lembar dau waru segar yang masih muda dan cuci.
Tambahkan gula batu seukuran telur burung merpati.
Tambahkan 3 gelas air.
Rebus hingga air tersisa 3/4 bagian.
Setelah dingin, airnya disaring.
Diminum 3 kali sehari masing-masing 1/3 bagian.

4. Pengobatan Radang Amandel

Cuci 1 genggan daun waru segar.
Rebus dalam 2 gelas air hingga tersisa 1,5 gelas.
Saring dan minum.
Aturan 3-4 kali sahari masing-masing seteguk.

5. Pengobatan Radang Usus

Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap.

6. Pengobatan Berak Darah Anak

Cuci 7 lembar daun waru yang masih kuncup sampai bersih.
Tambahkan air sambil diremas-remas sampai airnya mengental seperti selai.
Tambahkan gula aren sebesar kacang tanah sambil diaduk sampai larut.
Lalu peras dan saring menggunakan sepotong kain halus.
Minum air dari saringan tersebut sekaligus.

7. Pengobatan Muntah Darah

Cuci 10 lembar daun waru segar hingga bersih.
Lalu giling sampai halus.
Tambahkan 1 cangkir air mium sambil diremas-remas.
Saring dan tambahkan air gula secukupnya.
Diminum sekaligus.

8. Penggunaan pada Rambut Rontok

Cuci 30 lembar daun waru segar dan 20 daun randu segar.
Giling sampai halus.
Tambahkan 2 sendok minyak jarak dan perasan 1 buah jeruk nipis.
Aduk hingga rata.
Saring dengan sepotong kain sambil diperas.
Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala.
Lakukan pada sore hari setelah mandi lalu bungkuslah rambut dengan handuk.
Keramas pada keesokan harinya.
Lakukan 3 kali seminggu.

9.Sebagai Penubur Rambut

Cuci 15 lembar daun waru muda lalu rmas-remas dalam 1 gelas air bersih sampai airnya seperti selai.
Peras dan saring dengan menggunkan kain.
Embunkan cairan yang terkumpul selama semalam.
Keesokan paginya, gunakan cairan itu untuk membasahi rambut dan kulit kepala.
Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur.

10. Pengobatan Bisul

Cuci 5 daun waru segar lalu giling dan tempelkan pada bisul yang sakit.[dr].

Advertisement
Klasifikasi Waru dan Manfaatnya | Saharuddin | 5