Klasifikasi Kluwak/Kepayang dan Manfaatnya
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Achariaceae
Genus: Pangium
Spesies: P. edule
Kepayang, kluwak, keluwek, keluak, atau kluak (Pangium edule Reinw. ex Blume; suku Achariaceae, dulu dimasukkan dalam Flacourtiaceae) adalah tumbuhan berbentuk pohon yang tumbuh liar atau setengah liar. Orang Sunda menyebutnya picung atau pucung (begitu pula sebagian orang Jawa Tengah) dan di Toraja disebut pamarrasan.
Biji keluwek dipakai sebagai bumbu dapur masakan Indonesia yang memberi warna hitam pada rawon, daging bumbu kluwek, brongkos, serta sup konro. Bijinya, yang memiliki salut biji yang bisa dimakan, bila mentah sangat beracun karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi. Bila dimakan dalam jumlah tertentu menyebabkan pusing (mabuk).
Racun pada biji ini dapat dipakai sebagai racun untuk mata panah. Biji ini aman diolah untuk makanan bila telah direbus dan direndam terlebih dahulu.
Kayu tanaman ini juga bernilai ekonomi, dengan berat jenis 450-1000kg.m-3.
Ungkapan "mabuk kepayang" dalam bahasa Melayu maupun bahasa Indonesia digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang sedang jatuh cinta sehingga tidak mampu berpikir secara logis.
Manfaat Kluwak atau Kepayang
Kayunya digunakan untuk membuat batang korekapi.
Daunnya sebagai obat cacing.
Bijinya sebagai antiseptik.
Bijinya dihaluskan dapat menghilangkan kutu pada kerbau.
Biji keluwek dapat dibuat minyak sebagai pengganti minyak kelapa.[dr].